Kalian tidak perlu update BIOS atau UEFI komputer kecuali ada fitur khusus atau perbaikan bug yang dibutuhkan sistem. Kesalahan saat memperbarui BIOS dapat merusak PC dan membuatnya benar-benar tidak bisa dioperasikan.
Pembaruan BIOS tidak akan membuat komputer lebih cepat, umumnya tidak menambahkan fitur baru yang diperlukan dan bahkan dapat menyebabkan masalah tambahan. Sebaiknya hanya memperbarui BIOS jika versi baru berisi peningkatan yang diperlukan.
Apa itu BIOS?
BIOS adalah singkatan dari basic input/output system. Saat menyalakan komputer, BIOS mengambil control, memulai power-on self test (POST) dan menyerahkan kendali ke boot loader. Inilah yang memboot sistem operasi komputer. BIOS adalah perangkat lunak sistem tingkat rendah yang berfungsi tanpa menghalangi.
Komputer sekarang hadir dengan firmware UEFI bukan BIOS tradisional, tetapi hal yang sama berlaku untuk UEFI yang juga merupakan perangkat lunak sistem tingkat rendah dengan peran serupa. Tidak seperti sistem operasi yang disimpan di hard drive, BIOS komputer disimpan di sebuah chip di motherboard.
Memflash BIOS
Pabrikan sering merilis pembaruan untuk BIOS komputer. Jika merakit komputer sendiri, pembaruan BIOS akan datang dari vendor motherboard. Pembaruan ini dapat diflash ke chip BIOS, menggantikan perangkat lunak BIOS yang disertakan dengan komputer dengan versi BIOS baru.
BIOS khusus untuk komputer atau motherboard, jadi memerlukan BIOS untuk model komputer atau motherboard yang tepat untuk memperbarui BIOS komputer.
Mengapa Harus Update BIOS
Pembaruan BIOS bukanlah peningkatan perangkat lunak besar yang menambahkan fitur baru, tambalan keamanan, atau peningkatan kinerja. Pembaruan BIOS biasanya memiliki log perubahan yang sangat singkat, update dapat memperbaiki bug dengan perangkat keras yang tidak jelas atau menambahkan dukungan untuk model CPU baru.
Jika komputer berfungsi dengan baik, mungkin tidak perlu memperbarui BIOS. Kalian mungkin tidak akan melihat perbedaan antara versi BIOS baru dan versi lama. Dalam beberapa kasus bahkan mungkin mengalami bug baru dengan versi baru BIOS karena BIOS yang menyertai komputer mungkin telah melalui lebih banyak pengujian.
Memflash BIOS tidak semudah menginstal pembaruan perangkat lunak biasa. Setiap pabrikan memiliki instruksinya sendiri untuk memflash BIOS.
Alat flashing BIOS biasanya mencoba mendeteksi apakah BIOS cocok dengan perangkat keras, tetapi jika alat tersebut tetap mencoba memflash BIOS, komputer bisa menjadi tidak dapat diboot. Jika komputer kehilangan daya saat memflash BIOS, komputer bisa menjadi brick dan tidak dapat melakukan booting.
Komputer idealnya memiliki dual BIOS cadangan yang disimpan dalam memori read-only tetapi tidak semua komputer memilikinya.
Kapan Harus Update BIOS
Mengingat bahwa mungkin tidak akan melihat peningkatan apa pun dari memperbarui BIOS, bug baru dapat muncul, dan potensi kesalahan saat memflash, kalian tidak boleh memperbarui BIOS kecuali memiliki alasan kuat untuk itu. Berikut adalah beberapa alas an kenapa harus update BIOS:
- Bug : Jika mengalami bug yang diperbaiki dalam versi terbaru BIOS untuk computer, periksa dulu log perubahan BIOS di situs web pabrikan dan apakah mungkin dapat memperbaikinya dengan memperbarui BIOS. Pabrikan bahkan mungkin menyarankan untuk memperbarui BIOS jika menghubungi dukungan teknis dan memiliki masalah yang telah diperbaiki dengan pembaruan.
- Dukungan Perangkat Keras : Beberapa produsen motherboard menambahkan dukungan untuk CPU baru dan perangkat keras lainnya dalam pembaruan BIOS. Jika ingin memutakhirkan CPU komputer ke CPU baru mungkin yang belum dirilis saat membeli motherboard, mungkin perlu memperbarui BIOS.
Pastikan untuk memeriksa changelog untuk pembaruan BIOS dan lihat apakah mereka benar-benar memiliki pembaruan yang diperlukan. Jika tidak mengalami bug apa pun dan tidak memerlukan dukungan perangkat keras, jangan repot-repot memperbarui jika tidak ingin membuat masalah baru.
