Kesehatan

5 Kelompok orang yang tidak boleh membuat tato

Tato adalah bentuk ekspresi diri dan seni yang populer, namun mungkin tidak cocok untuk semua orang. Berikut lima kelompok orang yang tidak boleh membuat tato harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan terlebih dahulu sebelum membuat tato:

tidak boleh membuat tato

Kelompok orang yang tidak boleh membuat tato

1. Penderita diabetes

Penderita diabetes, baik tipe 1 atau tipe 2 harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum membuat tato. Diabetes dapat memperlambat proses penyembuhan sehingga membuat area yang ditato lebih rentan terhadap infeksi.

Sangat penting untuk mengelola kadar gula darah dan mengikuti saran medis untuk meminimalkan risiko.

2. Penderita Lupus

Mereka yang didiagnosis menderita lupus harus berhati-hati saat membuat tato. Lupus dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan tertundanya penyembuhan luka.
Jika sedang mempertimbangkan untuk membuat tato dan menderita lupus, disarankan untuk melakukannya saat gejala stabil. Selain itu, pilihlah fasilitas tato yang memiliki reputasi baik dan higienis untuk mengurangi risiko infeksi.

3. Penderita tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi bisa mempersulit proses pembuatan tato. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan berlebihan selama prosedur tato dan memperlambat proses penyembuhan setelahnya.

Orang dengan tekanan darah tinggi harus mengelola kondisinya secara efektif dan mendiskusikan rencana mereka dengan profesional kesehatan sebelum membuat tato.

4. Individu yang rawan keloid

Keloid adalah bekas luka menebal dan menonjol yang timbul setelah cedera kulit, termasuk tato. Orang yang rentan terhadap keloid atau memiliki riwayat jaringan parut yang berlebihan harus mempertimbangkan dengan cermat apakah membuat tato merupakan pilihan yang aman bagi mereka.
Keloid berpotensi terbentuk di area yang ditato, sehingga menimbulkan masalah estetika dan kesehatan.

5. Yang sedang hamil atau menyusui

Umumnya larangan untuk yang sedang hamil salah satunya adalah menghindari tato. Tubuh mengalami berbagai perubahan hormonal selama kehamilan dan menyusui, yang dapat mempengaruhi elastisitas dan kemampuan penyembuhan kulit.

Menato selama ini dapat meningkatkan risiko komplikasi dan reaksi merugikan. Sebelum membuat tato, penting untuk memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan.

Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan atau dokter kulit jika memiliki kondisi medis atau kekhawatiran mengenai pengaruh tato terhadap kesehatan. Selain itu, pilihlah seniman dan fasilitas tato terkemuka yang mengikuti praktik kebersihan dan keselamatan yang ketat untuk meminimalkan risiko infeksi dan komplikasi.

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *