Selama bertahun-tahun, membaca wajah telah digunakan oleh para ibu ketika memilih pasangan untuk anak-anak mereka. Dan bertahun-tahun yang lalu, itu sudah digunakan untuk memprediksi masa depan bagi orang Tiongkok.
Orang selalu berkata, “jangan menilai buku dari sampulnya” karena bisa saja salah. Namun hal ini tidak berlaku di beberapa wilayah Tiongkok di mana membaca wajah merupakan hal yang lazim, karena banyak orang dinilai hanya dari wajahnya saja.
Praktik yang dikenal dengan sebutan membaca wajah ala Tiongkok ini memandang wajah sebagai peta, dan setiap fiturnya menceritakan seperti apa kehidupan seseorang nantinya. Pada dasarnya hanya dengan membaca dahi, mata, hidung, dan mulut, kecakapan intelektual atau emosional seseorang bisa terungkap.
Memprediksi masa depan hanya dengan membaca wajah
Mata, jendela jiwa
Dalam membaca wajah ala Tiongkok, mata dianggap sebagai jendela jiwa. Seorang pembaca wajah yang terampil menafsirkan ukuran, bentuk, dan intensitas mata untuk mengungkap misteri batin seseorang.
Apakah pesan-pesan tersebut dalam dan tajam, menyingkapkan pemikiran yang mendalam, atau apakah pesan-pesan tersebut luas dan ekspresif, menunjukkan jiwa yang penuh gairah? Mata sepertinya memegang kunci esensi seseorang.
Hidung, memprediksi takdir
Pembacaan wajah di Tiongkok mengaitkan hidung tidak hanya sebagai organ pernapasan tetapi juga sebagai pelopor takdir. Ukuran, bentuk, dan menonjolnya hidung konon memberikan gambaran tentang jalur karier, akumulasi kekayaan, dan bahkan kehidupan keluarga. Seolah-olah setiap lubang hidung memiliki esensi perjalanan hidup seseorang.
Mulut, pintu gerbang rejeki
Mulut yang sering dianggap sebagai pintu gerbang keberuntungan digunakan untuk mencari petunjuk tentang gaya komunikasi, hubungan antarpribadi, dan prospek keuangan. Apakah mulutnya kecil dan halus, mengisyaratkan pembicara yang halus, atau lebar dan ekspresif, mengisyaratkan seseorang yang berbakat dalam persuasi? Pembacaan wajah ala Tionghoa menguraikan bahasa tak terucap yang terukir di kontur bibir.
Garis dan tanda
Di luar ciri-ciri diatas, garis dan tanda di wajah juga punya arti tersendiri. Kerutan mungkin menceritakan kisah tawa atau menandakan momen kontemplasi mendalam. Bekas luka mungkin menyimpan kenangan akan tantangan yang telah diatasi. Wajah secara keseluruhan menjadi palimpsest yang memuat jejak-jejak perjalanan hidup.
Bahkan praktisi medis Tiongkok dikatakan mengandalkan pembacaan wajah untuk membantu memahami keadaan psikologis, fisik, dan emosional pasien. Pada dasarnya ramalan ini mengingatkan kita bahwa wajah kita ibarat kanvas abadi yang membisikkan rahasia yang melampaui batas waktu. Jadi saat kalian menatap ke cermin, ingatlah jika wajah kalian mungkin menceritakan kisah yang jauh lebih mendalam daripada yang terlihat.
